Tingkatkan Kualitas LK, Kemenag Gelar Bimtek Akuntansi Berbasis Akrual

By Admin

nusakini.com-- Upaya meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian Agama terus dilakukan, serangkaian program dan kegiatan penyusunan laporan keuangan khususnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Penyusun Laporan Keuangan menjadi salah satu prioritas Biro Keuangan dan Barang Milik Negara untuk menghasilkan Laporan Keuangan (LK) Kemenag yang berkualitas. 

Selama dua hari, Minggu-Senin, 25-26 September 2016, 120 peserta yang menjadi menyusun laporan keuangan dan operator SAIBA di satuan kerja wilayah III Provinsi Jawa Barat meliputi Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka, dan sejumlah peseta dari Kabupaten dan Kota Bekasi mengikuti Bimbingan Teknis Akuntansi Berbasis Akrual dan di Akuntansi Berbasis Akrual. 

"Kegiatan Bimtek ini sangat strategis dan penting untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan Kemenag," kata Kepala Biro Keuangan dan BMN Kemenag Syihabuddin Latief di Cirebon, MInggu (25/9) malam. Kegiatan Bimtek di Cirebon ini menjadi salah satu rangkaian bimtek serupa yang digelar di sejumlah wilayah dan sudah berjalan sejak tahun lalu. 

Syihabuddin mengungkapkan, perubahan pola penyusunan laporan keuangan yang sebelumnya menggunakan pola berbasis kas, dan kini berbasis akrual membutuhkan SDM yang mampu mengidentifikasi transaksi entitas dan menerapkan perlakuan akuntansi yang tepat sesuai akuntansi berbasis akrual. 

"Ini penting dilakukan, sehingga diharapkan tidak terjadi pencatatan (jurnal) transaksi yang tidak lazim seperti pada penyusunan laporan keuangan tahun 2015 yang jumlahnya mencapai ribuan transaksi," ujar Syihab. 

Diakui Syihabuddin, jumlah satuan kerja Kemenag Tahun 2015 sebanyak 4.543 satuan kerja, mencakup 7.011 entitas sangat besar, sehingga menyulitkan pengawasan apabila terjadi kekeliruan pencatatan dalam laporan keuangan meskipun seluruh transaksi dicatat menggunakan alat bantu aplikasi keuangan, yaitu (SAIBA). 

Setidaknya, terang Syihabuddin, terdapat tiga kendala umum penyusunan laporan keuangan; pertama, SDM penyusun laporan keuangan pada tingkat satuan kerja belum memadai. Menurutnya, hak ini terindikasi sebagai berikut; satker tidak tertib menyampaikan data laporan keuangan, satker tidak melalukan telaah atas data laporan keuangan sebelum disampaikan ke tingkat wilayah. Satker kurang atau belum sepenuhnya memahami akuntansi berbasis akrual sehingga terjadi penginputan jurnal yang tidak lazim. 

Kedua, SDM penyusun laporan keuangan pada tingkat wilayah belum memadai, hal ini, paparnya, terindikasi sebagai berikut; fungsi penyaringan tidak berjalan baik, wilayah tidak melakukan telaah; dan Ketiga, komitmen yang belum memadai. 

"Sejauh ini, tidak terjadi proses konsultansi dan koordinasi efektif antara satker wilayah, eselon I dan Kemenag cq. Biro keuangan dan BMN," ujar Syihabuddin. 

Selanjutnya, setelah mengidentifikasi kendala, Syihabuddin selanjutnya menyampaikan sejumlah langkah peningkatan kualitas laporan keuangan Kemenag tahun 2016, di antaranya, selain melantik dan mengukuhkan para operator SAIBA sebagai duta akrual kemenag kanwill yang akan menjadi agen pembaharu dan pemberi solusi bagi penyusunan LKKA Tahun 2016, lalu segera menindaklanjuti hasi audit BPK dan melakukan validasi akurasi dari sisi akun dan ainnya. 

"Memastikan dan membawa persoalan yang tidak dan belum jelas tentang laporan keuangan berbasis akrual dalam ruang konsultansi yang disebut klinik akuntansi," ujar Syihabuddin yang juga mengatakan bahwa saat ini honorarium pengelola SAI tingkat UAKPAW/UAKPA Satker sudah tidak memadai dan ini harus direview. (p/ab)